Selasa, 09 Mei 2017
ASAL USUL HANTUEN
Seri 3:
Runtuhnya Persatuan Di Baras Samayang.
Di hari yang cerah itu kelompok anggota Upacara Tiwah di Baras Samayang yang ditemani seberapa anggota Sampangan Bawin Balian terlihat berbondong-bondong menuju pemakaman alamarhum keluarga mereka yang sudah meninggal dunia untuk digali tulangnya dan disimpan di dalam sandung atau Rumah Tulang.
Sesampai di pemakaman para anggota Sampangan Bawin Balian segera melaksanakan tugasnya dan dilanjutkan dengan penggalian kuburan oleh anggota yang meniwahkan keluarganya,semua anggota bekerja dengan giat sehingga mempercepat proses penggalian tulang lalu dibersihkan dan disimpan sesuai petunjuk Sampangan Bawin Balian.
Berbeda hal nya dengan salah satu anggota Tiwah yang merupakan pasangan suami isteri jelmaan dari hewan Eidna/Angkes dan Tahuman/Tomang,di dalam peti mati almarhum anaknya yang baru saja digali untuk diambil tulangnya mereka malah tidak mendapatkan tulang almarhum anaknya meskipun sebesar ujung kuku,yang mereka dapatkan hanyalah Sisik Ikan Tomang dan bulu-bulu tajam dari hewan Eidna,mereka menjadi kebingungan bercampur malu karena tidak tahu apa sebabnya dan harus bagaimana memperlakukan benda berbentuk Sisik Ikan Tomang dan Bulu-bulu tajam hewan Eidna yang mereka dapatkan dari peti jenazah anaknya.
Antang Taoi dan Sampangan Bawin Balian turut mendekati tempat pemakaman putera Antang Taong dan Rapih,ternyata benar di dalam peti jenazah tersebut tidak ada sedikitpun didapati tulang belulang manusia,Sampangan Bawin Balian mengambil keputusan dengan cepat supaya tidak memgulur waktu supaya Sisik Ikan Tomang dan bulu-bulu hewan Eidna tersebut segera di angkat dan dibersihkan sebagaimana layaknya tulang-tulang almarhum yang lain dan ditempatkan seperti yang lain pula.
Di dalam hati Antang Taong dan isterinya Tapih masih bertanya-tanya,mengapa tulang belulang almarhum anak mereka berbeda dengan tulang belulang almarhum lain,namun pertanyaan itu mereka simpan dalam-dalam dilubuk hati mereka masing-masing,begitu juga dengan Tumenggung Antang Taoi dan Isterinya Lapih (Sang Bawi Kuwu),mereka juga tidak mengerti dengan kejadian tersebut,sehingga pada suatu saat dalam kesempatan yang senggang dan tertutup Tumenggung Antang Taoi menanyakan hal itu kepada Nyai Tamanang,namun Nyai Tamanang tidak segera menjawab,malah iya balik bertanya kepada Tumenggung Antang Taoi siapakah Antang Taong dan isterinya Tapih itu?
Tumenggung Antang Taoi menyatakan kalau Antang Taong dan isterinya Tapih itu adalah anak angkatnya,Antang Taong adalah jelmaan ikan Tomang dan Tapih adalah jelmaan hewan Eidna.
Antang Taoi menceritakan asal usul keduanya sebagaimana awalnya sehingga Antang Taong dan Tapih menjadi anak angkatnya dan setelah dewasa keduanya lalu dikawinkan.
Nyai Tamanang mengangguk-anggukkan kepalanya sambil berkata:
Berarti mereka berdua dan keturunannya adalah manusia berjalan dua yang disebut HANTUEN,dan perlu kamu ketahui wahai Antang Taoi,sesungguhnya anak mereka itu belum meninggal dunia secara sempurna,hal ini dikarenakan mereka bukanlah bangsa manusia melainkan bangsa iblis yang berwujud manusia,apabila bangsa mereka meninggal dunia maka rohnya kealam iblis dan mereka sewaktu-waktu masih bisa menggoda manusia. Sedangkan apabila keturunan mereka menikah dengan bangsa manusia maka manusia yang dinikahinya akan tertular menjadi manusia berjalan dua yakni setengah iblis dan setengah manusia,dan apabila orang yang tertular tersebut meninggal dunia maka roh manusia akan kembali kealam Hatala dan roh iblis akan bergentayangan,apabila terjadi hala demikian maka keluarga yang masih hidup akan mendapatkan malu karena disebutkan HANTUEN.
Untuk itu jauhkan anak keturunan kamu dari keturunan Antang Taong dan Tapih.
Untuk sekian lamanya Antang Taoi menjadi bingung sendiri untuk mencari alasan bagaiman caranya supaya iya bisa menjauhkan anak keturunannya dari keturunan Antang Taong. Beberapa bulan kemudian setelah upacara Tiwah selesai dan Pemulangan Sampangan Bawin Balian ketempat asalnya,Tumanggung Antang Taoi dan isterinya Lapih menemukan solusi supaya anak angkat mereka Antang Taong dan isterinya Tapih membuat tempat mereka sendiri sebagaimana layaknya orang yang sudah menikah dan hidup mandiri,iyapun memberikan beberapa orang jipenya untuk membantu anak angkatnya Antang Taong dan isterinya Tapih untuk memulai perjuangan hidupnya,dan denga demikian Tumenggung Antang Taoi dan isterinya Lapih sudah melepaskan tanggung jawab mereka sebagai orang tua,iya juga menginginkan Antang Taong dan isterinya Tapih bisa hidup makmur seperti dirinya.
Tawaran itu diterima oleh Antang Taong dan isterinya sehingga mereka hidup berlainan Betang tempat tinggal denga Tumenggung Antang Taoi dan Isterinya Lapih.
Karena berlainan tempat tinggal tersebut Antang Taong dan isterinya Tapih berjuang keras untuk menyaingi kemakmuran Tumenggung Antang Taoi segala upaya iya lakukan meskipun itu adalah kecurangan,yang penting baginya iya bisa lebih kaya dan lebih terhormat dari ayah angkatnya Antang Taoi.
Karena Antang Taong dan isterinya Tapih adalah orang yang masing-masing memiliki kelebihan maka dalam waktu beberapa tahun saja kemakmuran dan kekayaan merek sudah menyamai Antang Taoi.
Didalam hal ini Antang Taoi tidak mau mendapat malu dihadapan rakyat dan jipenya-jipenya,iya mencari tau mengapa perladangan dan pertambangan serta usaha para rakyat dan jipennya tidak ada kemajuan,iya turun sendiri kelapangan kerja mencari penyebabnya,namun disisi lain rencana Tumenggung Antang Taoi sudah diketahui oleh Antang Taong dan isterinya Tapih sehingga mereka melepaskan kesaktian dan kelebihan mereka untuk membuat penyakit yang menyebabkan keluarga dan anaknya jatuh sakit,begitu juga yang dilakukan terhadap jipen dan rakyat Antang Taoi lainya sehingga Antang Taoi harus mengurungkan niatnya untuk menyelidiki penyebab kemacetan kemakmuran jipen dan rakyatnya.
Akan tetapi Antang Taoi adalah seorang Tumenggung yang Arif dan bijaksana,iya juga adalah orang yang sakti mandraguna,dengan kesaktian nya Antang Taoi berhasil mengobati anak-anaknya dan jipen rakyatnya dari penyakit aneh yang jarang sekali menyerang manusia.
Melihat hal yang demikian tentu saja Antang Taong jelmaan ikan Tomang tersebut dan isterinya Tapih jelmaan hewan Eidna merasakan kalau kecurangan mereka akan terbongkar dengan cepat atau lambat,untuk itu mereka mengambil kesimpulan untuk memerangi Antang Taoi dan jipen rakyatnya secara secara langsung dengan cara gaib,mereka berdua merubah wujud menjadi berbagai macam binatang atau makhluk aneh,dan barang siapa yang melihatnya akan mati secara perlahan maupun mendadak,hal itu di karenakan binatang atau makhluk aneh tersebut bisa menarik roh orang yang melihatnya dan membuat orang tersebut menjadi mati suri (layau hambarun) karena disimpan di alam lain,dan apabila tidak segera diobati maka orang tersebut benar-benar meninggal dunia.
Kejadian itu banyak menjatuhkan korban jiwa,dan yang menjadi keanehan adalah Antang Taong dan Tapih mampu menyembuhkan penyakit tersebut tanpa mendatangi orang yang sakit,tentu saja hal ini mengundang kecurigaan Tumenggung Antang Taoi,namun Tumenggung Antang Taoi adalah orang yang sabar dan tidak memperlihatkan kecurigaannya kepada kedua anak angkatnya.
Namun di dalam kesabaran Tumenggung Antang Taoi anak angkatnya kembali merubah wujudnya menjadi binatang atau makhluk aneh dan menyerang langsung ke tempat kediaman Antang Taoi,sebagai seorang Tumenggung yang sakti mandraguna,Antang Taoi sudah tentu telah membentengi jipen rakyatnya,lebih-lebih anak dan isterinya sehingga tidak menimbulkan korban dan memancing jelmaan Antang Taong dan Tapih menjadi murka lalu menyerang Tumenggung Antang Taoi secara langsung sehingga menimbulkan kericuhan di kediaman Antang Taoi.
Dalam perkelahian tersebut Tumenggung Antang Taoi berhasil mengalahkan Antang Taong dan Isterinya Tapih dengan ilmu kesaktiannya sehingga keduanya berubah menjadi wujud yang asli mereka yang berbentuk manusia.
Melihat kejadian itu Tumenggung Antang Taoi bertanya ada apa dan mengapa Antang Taong dan Tapih begitu tega melakukan hal itu kepada keluarganya.
Antang Taong dan Tapih menjawab itu hanyalah untuk persaingan hidup,dan mulai hari itu mereka ingin disebut kan namanya jelmaan Ikan Tomang adalah Antang Taong dan isterinya jelmaan Eidna adalah Tapih,karena sebelum mereka mendapatkan kemakmuran,kedua anak angkat Antang Taoi itu bukanlah bernama Antang Taong dan Tapih,namun mereka memiliki nama yang sangat rahasia dan tidak boleh disebutkan di media sosial.
Nah pemirsa,bagaimanakah cerita selanjutnya,a Pakah Antang Taoi bisa memaafkan kesalahan Antang Taong dan Tapih?
Untuk mengetahui jawabannya,tunggulah kelanjutan cerita rakyat ASAL USUL HANTUEN dalam seri ke 4 dengan judul Tragedi Cinta Sang Bungas Jagau.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar