Seri 2.
Kameluh Tempun Bulan.
Setelah kesepakatan Terjadi maka Sang pria Bumi bertanya kepada sang gadis Bulan siapakah sepantasnya iya memanggil gadis pemilik Bajang Puti tersebut,Sang Gadis Bulan menyatakan kalau iya boleh di panggil dengan nama inisial Kameluh Tempun Bulan,Kameluh artinya Perempuan,sedangkan Tempun Bulan adalah Pemilik/Penguasa semua yang ada di Bulan.
Sang Pria dari Bumi pun menyebutkan nama Inisialnya Manyamei Hatuen Petak yang artinya Peria dari Bumi.
Manyamei Hatuen Petak sudah tidak sabar lagi ingin mendapatkan Atei Bajang Puti yang iya cari dan saat itu juga Kameluh Tempun Bulan segera memanggil nama salah satu anjing yang telah berhasil menangkap tubuh Manyamei Hatuen Petak saat iya terbangun dari tidurnya sejak iya tau kalau iya tertidur di depan tangga Kameluh Tempun Bulan,anjing itu pun segera dan datang,lalu Kameluh Tempun petak meminta anjing itu berbaring di depannya,iya berkata kepada anjing tersebut kalau saat ini Manyamei Hatuen Petak memerlukan hatinya untuk dijadikan sebagai makanan bagi isteri Manyamei Hatuen Petak yang saat ini Mengidam di alam lain yakni di Bumi. Anjing itu benar-benar mengerti dan patuh atas apa yang dikatakan Kameluh Tempun Bulan,sedikitpun anjing tersebut tidak melawan,malah sebaliknya anjing besar itu segera berbaring seperti kehendak Kameluh Tempun Bulan,lalu Kameluh Tempun Bulan menjulurkan tangannya kearah ulu hati anjing tersebut,mendadak saja di dalam genggaman Kameluh Tempun Bulan sudah ada sebilah pisau yang entah dari mana datangnya,iya mulai mengiris ulu hati anjing tersebut hingga terbentuklah luka yang sangat lebar,darah mengucur keluar dengan derasnya sehingga anjing sebesar kerbau tersebut mendadak saja mati dan tidak bergerak sedikitpun.
Sebelum membelah hati anjing besar tersebut Kameluh Tempun Bulan bertanya kepada Manyamei Hatuen Petak,seberapa banyak kah iya memerlukan Atei Bajang Puti yang iya inginkan?
Manyamei Hatuen Petak mengatakan kalau yang iya perlukan adalah Asal ada saja tidak perlu banyak. Lalu Kameluh Tempun Bulan membelah hati anjing tersebut menjadi dua bagian,salah satu bagian iya ambil dan diberikan kepada Manyamei Hatuen Petak,sedangkan yang separuhnya masih melekat ditempat asalnya yakni didalam tubuh anjing besar itu. Kini Atei Bajang Puti sudah didapatkan oleh Manyamei Hatuen Petak,artinya pekerjaan Kameluh Tempun Bulan juga sudah selesai yakni membedah dan mengambil Atei Bajang Puti.
Keanehan kembali terjadi,kalau tadi sebilah pisau tidak diketahui dari mana datangnya,kini setelah pembedahan selesai pisau tersebut lenyap begitu saja dari tangan Kameluh Tempun Bulan tanpa diketahui kemana pergi atau tempat menyimpannya. Setelah itu Kameluh Tempun Bulan mengambil sekuntum bunga yang tumbuh disekitar Rumahnya dan dioleskan pada luka terbelah di ulu hati anjing tersebut,lalu jari lentik itu mengelus luka lebar diulu hati anjing besar dan luka tersebut lenyap tanpa bekas,anjing besar pun kembali hidup seolah tidak pernah mengalami kematian,ia kelihatan kuat dan sangat buas seperti sedia kala.
Sementara itu Manyamei Hatuen Petak segera berkemas-kemas ingin secepatnya ingin meninggalkan tempat itu mengingat perjalanan pulang membutuhkan waktu lebih dari satu minggu untuk mencapai tempat sekarang ia berada,ia takut Atei Bajang Puti akan membusuk sebelum ia sampai di tujuan,melihat hal demikian Kameluh Tempun Bulan bertanya kepada Manyamei Hatuen Petak mengapa begitu tergesa-gesa,ia pun menawarkan kepada Manyamei Hatuen Petak supaya ia makan dulu sebelum berangkat membawa Atei Bajang Puti kembali ke kampung halamannya di bumi sebelum Manyamei Hatuen Petak menjawab pertanyaan sebelumnya dari Kameluh Tempun Bulan.
Lalu Manyamei Hatuen Petak menjelaskan mengapa ia tergesa-gesa,Manyamei Hatuen Petak juga menolak untuk makan terlebih dahulu karena ia harus berlomba dengan waktu,namun Kameluh Tempun Bulan berkata kalau hari masih pagi,dan iya meminta agar Manyamei Hatuen Petak berangkat setelah makan dan minum terlebih dahulu karena Atei Bajang Puti tersebut tidak akan membusuk hanya karena untuk beberapa saat,ia juga berkata kalau tempat yang dituju Manyamei Hatuen Petak tidak terlalu jauh dari tempat itu bahkan dapat dicapai dalam beberapa saat saja karena ia tahu jalan pintasnya,ia juga ingin memberi pesan kepada Manyamei Hatuen Petak untuk disampaikan kepada isterinya yang sedang hamil tua di bumi.
Untuk itu Manyamei Hatuen Petak pun terpaksa menunggu makan dan minum terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan yang dikiranya jauh,ia pun masuk kerumahnya bersama dengan Kameluh Tempun Bulan,wajahnya berseri-seri karena sudah mendapatkan apa yang diinginkan isterinya.
Sesampainya didalam Rumah Manyamei Hatuen Petak meminta izin untuk memanggang Atei Bajang Puti sambil menikmati makanan nya supaya Atei Bajang Puti tersebut tetap segar dan enak dimakan isterinya nantinya,namun Kameluh Tempun Bulan menolak karena belum tentu isterinya ingin memakan panggang Atei Bajang Puti tersebut,siapa tau isterinya ingin kalau sebagian digoreng atau direbus,dengan demikian Manyamei Hatuen Petak membatalkan niatnya karena ada benarnya perkataan Kameluh Tempun Bulan.
Sambil menikmati makanan yang disuguhkan oleh Kameluh Tempun Bulan,Manyamei Hatuen Petak mendengarkan pesan-pesan dari Kameluh Tempun Bulan,adapun pesan itu antara lain:
° Manyamei Hatuen Petak harus menepati janjinya untuk menjadi suami Kameluh Tempun Bulan dan harus diketahui oleh isterinya karena itu merupakan sarat utama untuk mendapatkan A
tei Bajang Puti
° jikalau anaknya sudah besar nanti ia pasti anak itu akan mencari keberadaan ayahnya walaupun dimana rimbanya,untuk itu ibunya wajib mengatakan kalau ayahnya berada di Planet Bulan dan beristerikan Kameluh Tempun Bulan sebagai sarat mendapatkan kidamnya saat masih dalam kandungan,dan kalau iya ingin bertemu ayahnya di bulan maka ibunya cukup menunjukan jalan kemana arah Manyamei Hatuen Petak berangkat kembali ke bulan setelah memberikan idaman Isterinya.
° Begitu juga dengan Manyamei Hatuen Petak jikalau sudah memberikan Atei Bajang Puti kepada isterinya dan sudah tiba saatnya kembali kebulan,maka saat itulah iya mengatakan bagaimana cara iya kembali ke bulan,begitu juga cara anaknya mencapai ayahnya yang di bulan dan saat itulah isterinya menunjuk jalan kepada anaknya.
° Untu kembali ke bulan menepati janjinya,Manyamei Hatuen Petak pun diminta menunjukan jarinya kearah dari jalan yang ia telusuri dari Bulan menuju bumi.
Manyamei Hatuen Petak mendengarkan pesan tersebut dengan penuh perhatian dan penuh tanda tanya,karena tidak begitu mengerti maka ia mencoba untuk bertanya,namun Kameluh Tempun Bulan menjawab kalau nanti pun ia akan mengerti sendiri setelah menjalaninya.
Setelah selesai makan maka Manyamei Hatuen Petak pun berjanji akan kembali ke planet bulan untuk menpati janjinya sebagai sarat Atei Bajang Puti tersebut,setelah menyalami Kameluh Tempun Bulan ia pun bergegas menuju ke pintu dengan membawakan peralatan yang dibawanya dari Bumi dan ditambah dengan Atei Bajang Puti,namun Kameluh Tempun Bulan mendahuluinya ke ambang pintu dan dari situ ia menunjuk kearah mana Manyamei Hatuen Petak harus pergi menuju Rumahnya dibumi,ajaib nya setelah Kameluh Tempun Bulan menunjukan arah itu tiba-tiba terlihat jalan yang luas membentang dengan lurus,dan terlihat di ujung jalan tersebut ada banyak Rumah dikiri kanan jalan,dan salah satu Rumah disana adalah Rumah Manyamei Hatuen Petak yang sedang didiami isterinya yang sedang hamil tua dan menunggu kedatangan Manyamei Hatuen Petak,Manyamei Hatuen Petak menjadi kaget atas kejadian tersebut.
Kameluh Tempun Bulan pun melepas kepergian Manyamei Hatuen Petak dengan penuh kepercayaan kalau ia akan kembali dan menjadi suaminya untuk selama-lamanya.
Sementara itu Manyamei Hatuen Petak menyusuri jalan yang terbentang luas dan benar-benar Rumah yang terlihat tadi adalah rumahnya,iya bahkan tidak mengeluarkan keringat menuju Rumah tersebut,padahal saat kepergiannya hingga bertemu dengan Kameluh Tempun Bulan ia berjalan berhari-hari lamanya.
Seperti lunas Balian saja:
Beken jalae tesek,beken jalan gandang halalian buli,barangkah endau panaseka,balias gandang halalian buli.
Itulah yang terjadi kepada Manyamei Hatuen Petak.
Setibanya dirumah ia disambut hangat oleh sang isteri yang sudah dalam keadaan lemah diatas pembaringannya,isterinya menanyakan dimana Atei Bajang Puti yang ia dapatkan karena isterinya tahu kalau suaminya tidak akan pulang dengan tangan hampa,Manyamei Hatuen Petak mendudukkan isterinya dari pembaringannya,lalu ia mengeluarkan bungkusan dari daun-danunan dan membuka bungkusan tersebut hingga terlihat lah Atei Bajang Puti tersebut,anehnya Sang isteri begitu yakin kalau hati binatang yang dibawa suaminya adalah Atei Bajang Puti,hanya karena menyentuh Atei Bajang Puti tersebut isterinya sudah merasa segar,seolah tenaganya yang tadi sudah habis kini telah kembali,iyapu lalu bangkit dan berdiri lalu berjalan menuju kearah serambi belakang dan memasak Atei Bajang Puti tersebut,namun ia tidak begitu banyak memakan Atei Bajang Puti itu,tapi setelah makan Atei Bajang Puti itu,tubuh yang tadi kurus kering menjadi tubuh yang berisi seperti sedia kala tanpa membutuhkan waktu lama dan siap untuk menghadapi kelahiran anaknya.
Manyamei Hatuen Petak menceritakan apa yang ia alami selama perjalanan mencari Atei Bajang Puti kepada isterinya,isternya pun mendengarkan dengan seksama sambil manggut-manggut pertanda mengerti.
Isterinya berkata mau bagaiman lagi kalau memang itu syaratnya untuk mendapatkan Atei Bajang Puti tersebut,bahkan ia juga tidak merasa keberatan karena hal itu menyangkut keselamatannya sendiri dan anak yang akan dilahirkannya,iapun merelakan kepergian suaminya ke planet Bulan tanpa beban,namun ia meminta kalau tiba saatnya melahirkan anak pertama mereka diharapkan adanya Sang suami disampingnya,suaminya pun berjanji akan datang kembali beberapa saat sebelum anak mereka dilahirkan.
Sudah 3 hari lamanya Manyamei Hatuen Petak berada di Rumah isterinya di bumi,bagitu juga dgn jalan yang terbentang luas yang ia lalui dari Bulan menuju bumi juga lenyap semenjak ia tiba dirumahnya,kini saatnya Manyamei Hatuen Petak berpamitan kepada isterinya untuk menepati janjinya dengan Kameluh Tempun Bulan,lalu isterinya bertanya lewat jalan manakah keberangkatan suaminya?
Saat itulah Manyamei Hatuen Petak menyampaikan pesan-pesan dari Kameluh Tempun Bulan kepada isterinya,dan terakhir kalimat penyampaiannya maka Manyamei Hatuen Petak pun menunjuk arah jalan yang ia telusuri dari Bulan menuju bumi,k keajaiban juga terjadi setelah jari telunjuk Manyamei Hatuen Petak menunjuk arah itu,tiba-tiba terlihat jalan yang terbentang luas dari Bumi menuju Bulan hingga di ujung jalan tersebut terlihat Rumah Kameluh Tempun Bulan,Manyamei Hatuen Petak pun berangkat meninggalkan kan isterinya yang berderai air mata,meskipun bagaimana ia merelakan kepergian sang suami dengan alasan apapun,namun ia tidak luput dari rasa sedih dan sakit hati yang amat dalam,namun ia memang harus merelakan kepergian suaminya demi keselamatan dirinya dan anak yang akan dilahirkan nantinya.
Demikian juga dengan Manyamei Hatuen Petak,sebenarnya ia juga tidak luput dari kesedihan karena harus berpisah dengan isterinya,namun iya juga menyadari kalau hanya itu satu-satunya jalan untuk menyelamatkan isterinya dan anaknya dari ancaman kematian saat isterinya melahirkan anak mereka nantinya.
Waktu berlalu dengan cepat hingga tak terasa Manyamei Hatuen Petak sudah sampai di Rumah Kameluh Tempun Bulan,iya disambut senyuman manis gadis cantik yang tiada lain adalah Kameluh Tempun Bulan,kameluh Tempun Bulan merasa bangga dengan Manyamei Hatuen Petak yang bertanggung jawab dengan janjinya.
Manyamei Hatuen Petak mampu memecahkan teka-teki yang digambarkan sebagai buah simalakama yang berarti harus mati salah satu antara orang yang iya cintai,namun teka-teki tersebut seolah tidak berlaku baginya karena iya sendiri yang dianggap mati dari kehidupan orang yang iya cintai yakni: isteri atau anak yang dikandungan isterinya,sehingga saat ini orang yang ia cintai itu tidak harus mati,begitu juga dirinya tidaklah mati dari kehidupan anak dan isterinya di Bumi karena dimasa yang akan datang iya bisa berkunjung ke bumi menemui dan menyelamatkan sanak keluarganya dari bencana,meskipun iya tidak mungkin hidup bersama isterinya di bumi,namun ia merasa pertemuan dimasa datang pun sudah cukup untuk pengobat rindu.
Sesungguhnya Kameluh Tempun Bulan juga merasakan kesedihan yang amat mendalam atas peristiwa yang menimpa Manyamei Hatuen Petak dan isterinya,namun bagaimana pun juga syarat itu tidak boleh dilanggar nya karena sarat tersebut merupakan pantangan baginya,Bajang Puti adalah bagian dari dirinya,apabila Atei Bajang Puti tersebut diberikan kepada orang lain yang tidak ada kaitannya dengan dirinya,itu berarti sama saja dengan membunuh salah satu bagian dari dirinya karena ilmu untuk menghidupkan kembali Bajang Puti tersebut tidak akan pernah berlaku karena pantangannya dilanggar olehnya sendiri..
Nah pemirsa,bagaimanakah cerita selanjutnya dan pengalaman apakah yang akan didapatkan Manyamei Hatuen Petak selama menjadi suami Kameluh Tempun Bulan?
Benarkah anak yang akan dilahirkan di Bumi adalah anak laki-laki,mungkinkah ia bisa mencapai ayahnya yang berada di Planet Bulan?
Untuk mengetahui jawabannya,sebaiknya kita ikuti kelanjutan kisah ini dalam seri berikutnya,sampai jumpa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar